Minggu, 26 Desember 2010

PREMEDIKASI


Tujuan
-    pasien tenang, rasa takutnya berkurang
-    Mengurangi nyeri/sakit saat anestesi dan pembedahan
-    Mengurangi dosis dan efek samping anestetika
-    Menambah khasiat anestetika
Cara:
-          intramuskuler (1 jam sebelum anestesi dilakukan)
-          intravena (5-10 menit sebelum anestesi dilakukan, dosisnya 1/3 – 1/2 dari dosis intramuscular)
-          oral misalnya, malam hari sebelum anestesi dan operasi dilakukan, pasien diberi obat penenang (diazepam) peroral terlebih dahulu, terutama pasien dengan hipertensi.

  1. hilangkan kegelisahan à Tanya jawab
  2. ketenangan à sedative
  3. ananlgesi à narko analgetik
  4. amnesia à hiosin diazepam
  5. turunkan sekresi saluran nafas à atropine, hiosisn
  6. meningkatkan pH kurangi cairan lambung à antacid
  7. cegah reaksi alergi à anihistamin, kortikosteroid
  8. cegah refleks vagal à atropine
  9. mudahkan induksi à petidin, morfin
  10. kurangi kebutuhan dosis anestesi à narkotik hypnosis
  11. cegah mual muntah à droperidol, metoklorpamid

Penggolongan Obat-Obat Premedikasi
1. Golongan Narkotika
-          analgetika sangat kuat.
-          Jenisnya : petidin dan morfin.
-          Tujuan: mengurangi rasa nyeri saat pembedahan.
-          Efek samping: mendepresi pusat nafas, mual-muntah, Vasodilatasi pembuluh darah à hipotensi
-          diberikan jika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan sifat analgesik rendah, misalnya: halotan, tiopental, propofol.
-          Pethidin diinjeksikan pelan untuk:
·         mengurangi kecemasan dan ketegangan
·         menekan TD dan nafas
·         merangsang otot polos
-          Morfin adalah obat pilihan jika rasa nyeri telah ada sebelum pembedahan
·         mengurangi kecemasan dan ketegangan
·         menekan TD dan nafas
·         merangsang otot polos
·         depresan SSP
·         pulih pasca bedah lebih lama
·         penyempitan bronkus
·         mual muntah (+)

2. Golongan Sedativa & Transquilizer
-          Golongan ini berfungsi sebagai obat penenang dan membuat pasien menjadi mengantuk.
-          Contoh : luminal dan nembufal untuk golongan sedative; diazepam dan DHBF (Dihidrobensferidol) untuk golongan transquilizer.
-          Efek samping: depresi nafas, depresi sirkulasi.
-          diberikan apabila pasien memiliki rasa sakit/nyeri sebelum dianestesi, pasien tampak lebih gelisah
Barbiturat
-          menimbulkan sedasi dan menghilangkan kekhawatiran sebelum operasi
-          depresan lemah nafas dan silkulasi
-          mual muntah jarang
Diazepam
-          induksi, premedikasi, sedasi
-          menghilangkan halusinasi karena ketamin
-          mengendalikan kejang
-          menguntungkan untuk usia tua
-          jarang terjadi depresi nafas, batuk, disritmia
-          premedikasi 1m 10 mg, oral 5-10 mg

3. Golongan Obat Pengering
-          bertujuan menurunkan sekresi kelenjar saliva, keringat, dan lendir di mulut serta menurunkan efek parasimpatolitik / paravasopagolitik sehingga menurunkan risiko timbulnya refleks vagal.
-          Contoh: sulfas atropine dan skopolamin.
-          Efek samping: proses pembuangan panas akan terganggu, terutama pada anak-anak sehingga terjadi febris dan dehidrasi
-          diberikan jika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan efek hipersekresi, mis: dietileter atau ketamin

0 komentar:

newer post older post Home