Minggu, 26 Desember 2010

OBAT-OBATAN ANESTESI


DOSIS OBAT-OBATAN (Yang dicantumkan disini hanya yang biasa di RS Ulin)

Obat
Dalam sediaan
Jumlah di sediaan
pengenceran
Dalam spuit
Dosis (mg/kgBB)
1 cc spuit =
Pethidin
ampul
100mg/2cc
2cc + aquadest 8cc
10 cc
0,5-1
10 mg
Fentanyl

0,05 mg/cc



0,05mg
Recofol (Propofol)
ampul
200mg/
20cc
10cc + lidocain 1 ampul
10 cc
2-2,5
10 mg
Ketamin
vial
100mg/cc
1cc + aquadest 9cc
10 cc
1-2
10 mg
Succinilcholin

vial
200mg/
10cc
Tanpa pengenceran
5 cc
1-2
20 mg
Atrakurium Besilat (Tramus/ Tracrium)
ampul
10mg/cc
Tanpa pengenceran
5 cc
Intubasi: 0,5-0,6, relaksasi: 0,08, maintenance: 0,1-0,2
10 mg
Efedrin HCl
ampul
50mg/cc
1cc + aquadest 9cc
10 cc
0,2
5 mg
Sulfas Atropin
ampul
0,25mg/cc
Tanpa pengenceran
3 cc
0,005
0,25 mg
Ondansentron HCl (Narfoz)
ampul
4mg/2cc
Tanpa pengenceran
3 cc
8 mg (dewasa)
5 mg (anak)
2 mg
Aminofilin
ampul
24mg/cc
Tanpa pengenceran
10 cc
5
24 mg
Dexamethason
ampul
5 mg/cc
Tanpa pengenceran

1
5 mg
Adrenalin
ampul
1 mg/cc


0,25-0,3

Neostigmin (prostigmin)
ampul
0,5mg/cc
Tanpa pengenceran

Masukkan 2 ampul prostigmin + 1 ampul SA
0,5 mg
Midazolam (Sedacum)
ampul
5mg/5cc
Tanpa pengenceran

0,07-0,1
1 mg
Ketorolac
ampul
60 mg/2cc
Tanpa pengenceran


30 mg
Difenhidramin HCl
ampul
5mg/cc
Tanpa pengenceran


5 mg


Onset dan Durasi yang penting
OBAT
ONSET
DURASI
Succinil Cholin
1-2 mnt
3-5 mnt
Tracrium (tramus)
2-3 mnt
15-35 mnt
Sulfas Atropin
1-2 mnt

Ketamin
30 dtk
15-20 mnt
Pethidin
10-15 mnt
90-120 mnt
Pentotal
30 dtk
4-7 mnt

Keterangan
A.    Obat Induksi intravena
1. Ketamin/ketalar
-          efek analgesia kuat sekali. Terutama utk nyeri somatik, tp tidak utk nyeri visceral
-          Efek hipnotik kurang
-          Efek relaksasi tidak ada
-          Refleks pharynx & larynx masih ckp baik à batuk saat anestesi à refleks vagal
-          disosiasi à mimpi yang tidak enak, disorientasi tempat dan waktu, halusinasi, gaduh gelisah, tidak terkendali. Saat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi
-          Aliran darah ke otak, konsentrasi oksigen, tekanan intracranial (Efek ini dapat diperkecil dengan pemberian thiopental sebelumnya)
-          TD sistolik diastolic naik 20-25%, denyut jantung akan meningkat. (akibat peningkatan aktivitas saraf simpatis dan depresi baroreseptor). Cegah dengan premedikasi opiat, hiosin.
-          dilatasi bronkus. Antagonis efek konstriksi bronchus oleh histamine. Baik untuk penderita-penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesia umum yang masih ringan.
-          Dosis berlebihan scr iv à depresi napas
-          Pd anak dpt timbulkan kejang, nistagmus
-          Meningkatkan kdr glukosa darah + 15%
-          Pulih sadar kira-kira tercapai antara 10-15 menit
-          Metabolisme di liver (hidrolisa & alkilasi), diekskresi metabolitnya utuh melalui urin
-          Ketamin bekerja pd daerah asosiasi korteks otak, sedang obat lain bekerja pd pusat retikular otak

Indikasi:
§  Untuk prosedur dimana pengendalian jalan napas sulit, missal pada koreksi jaringan sikatrik pada daerah leher, disini untuk melakukan intubasi kadang sukar.
§  Untuk prosedur diagnostic pada bedah saraf/radiologi (arteriograf).
§  Tindakan orthopedic (reposisi, biopsy)
§  Pada pasien dengan resiko tinggi: ketamin tidak mendepresi fungsi vital. Dapat dipakai untuk induksi pada pasien syok.
§  Untuk tindakan operasi kecil.
§  Di tempat dimana alat-alat anestesi tidak ada.
§  Pasien asma

Kontra Indikasi
§  hipertensi sistolik 160 mmHg diastolic 100 mmHg
§  riwayat Cerebro Vascular Disease (CVD)
§  Dekompensasi kordis
Harus hati-hati pada :
§  Riwayat kelainan jiwa
§  Operasi-operasi daerah faring karena refleks masih baik

2. Propofol (diprifan, rekofol)
§  Bentuk cairan, emulsi isotonik, warna putih spt susu dgn bhn pelarut tdd minyak kedelai & postasida telur yg dimurnikan.
§  Kdg terasa nyeri pd penyuntikan à dicampur lidokain 2% +0,5cc dlm 10cc propolol à jarang pada anak karena sakit & iritasi pd saat pemberian
§  Analgetik tdk kuat
§  Dpt dipakai sbg obat induksi & obat maintenance
§  Obat setelah diberikan à didistribusi dgn cepat ke seluruh tubuh.
§  Metabolisme di liver & metabolit tdk aktif dikeluarkan lwt ginjal.
§  Saat dipakai utk induksi juga dapat tjd hipotensi karena vasodilatasi & apnea sejenak
Efek Samping
ž  bradikardi.
ž  nausea, sakit kepala pada penderita yg mulai sadar.
ž  Ekstasi, nyeri lokal pd daerah suntikan
ž  Dosis berlebihan dapat mendepresi jantung & pernapasan
ž  Sebaiknya obat ini tidak diberikan pd penderita dengan ggn jalan napas, ginjal, liver, syok hipovolemik.

3. Thiopental
ž  Ultra short acting barbiturat
ž  Dipakai sejak lama (1934)
ž  Tidak larut dlm air, tp dlm bentuk natrium (sodium thiopental) mudah larut dlm air

4. Pentotal
§  Zat dr sodium thiopental. Btk bubuk kuning dlm amp 0,5 gr(biru), 1 gr(merah) & 5 gr. Dipakai dilarutkan dgn aquades
§  Lrt pentotal bersifat alkalis, ph 10,8
§  Lrt tdk begitu stabil, hanya bs dismp 1-2 hr (dlm kulkas lebih lama, efek menurun)
§  Pemakaian dibuat lrt 2,5%-5%, tp dipakai 2,5% u/ menghindari overdosis, komplikasi > kecil, hitungan pemberian lebih mudah
§  Obat mengalir dlm aliran darah (aliran ke otak ↑) à efek sedasi&hipnosis cepat tjd, tp sifat analgesik sangat kurang
§  TIK ↓
§  Mendepresi pusat pernapasan
§  Membuat saluran napas lebih sensitif thd rangsangan
§  depresi kontraksi denyut jantung, vasodilatasi pembuluh darah à hipotensi. Dpt menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah ginjal
§  tak berefek pd kontraksi uterus, dpt melewati barier plasenta
§  Dpt melewati ASI
§  menyebabkan relaksasi otot ringan
§  reaksi. anafilaktik syok
§  gula darah sedikit meningkat.
§  Metabolisme di hepar
§  cepat tidur, waktu tidur relatif pendek
§  Dosis iv: 3-5 mg/kgBB
Kontraindikasi
ž  syok berat
ž  Anemia berat
ž  Asma bronkiale à menyebabkan konstriksi bronkus
ž  Obstruksi sal napas atas
ž  Penyakit jantung & liver
ž  kadar ureum sangat tinggi (ekskresinya lewat ginjal)

B.     Obat Anestetik inhalasi
1. Halothan/fluothan
v  Tidak berwarna, mudah menguap
v  Tidak mudah terbakar/meledak
v  Berbau harum tetapi mudah terurai cahaya
Efek:
v  Tidak merangsang traktus respiratorius
v  Depresi nafas Þ stadium analgetik
v  Menghambat salivasi
v  Nadi cepat, ekskresi airmata
v  Hipnotik kuat, analgetik kurang baik, relaksasi cukup
v  Mencegah terjadinya spasme laring dan bronchus
v  Depresi otot jantung Þ aritmia (sensitisasi terhadap epinefrin)
v  Depresi otot polos pembuluh darah Þ vasodilatasi Þ hipotensi
v  Vasodilatasi pembuluh darah otak
v  Sensitisasi jantung terhadap katekolamin
v  Meningkatkan aktivitas vagal à vagal refleks
v  Pemberian berulang (1-3 bulan) à kerusakan hepar (immune-mediated hepatitis)
v  Menghambat kontraksi otot rahim
v  Absorbsi & ekskresi obat oleh paru, sebagian kecil dimetabolisme tubuh
v  Dapat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenance
Keuntungan
ž  cepat tidur
ž  Tidak merangsang saluran napas
ž  Salivasi tidak banyak
ž  Bronkhodilator à obat pilihan untuk asma bronkhiale
ž  Waktu pemulihan cepat (1 jam post anestesi)
ž  Kadang tidak mual & tidak muntah, penderita sadar dalam kondisi yang enak
Kerugian
ž  overdosis
ž  Perlu obat tambahan selama anestesi
ž  Hipotensi karena depresi miokard & vasodilatasi
ž  aritmia jantung
ž  Sifat analgetik ringan
ž  Cukup mahal
ž  Dosis dapat kurang sesuai akibat penyusutan

2. Nitrogen Oksida  (N2O)
  • gas yang berbau, berpotensi rendah (MAC 104%), tidak mudah terbakar dan relatif tidak larut dalam darah.
Efek:
  • Analgesik sangat kuat setara morfin
  • Hipnotik sangat lemah
  • Tidak ada sifa relaksasi sama sekali
  • Pemberian anestesia dengan N2O harus disertai O2 minimal 25%. à Bila murni N2O = depresi dan dilatasi jantung serta merusak SSP
  • jarang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu cairan anestetik lain seperti halotan dan sebagainya.

3. Eter
-          tidak berwarna, sangat mudah menguap dan terbakar, bau sangat merangsang
-          iritasi saluran nafas dan sekresi kelenjar bronkus
-          margin safety sangat luas
-          murah
-          analgesi sangat kuat
-          sedatif dan relaksasi baik
-          memenuhi trias anestesi
-          teknik sederhana

4. Enfluran
  • isomer isofluran
  • tidak mudah terbakar, namun berbau.
  • Dengan dosis tinggi diduga menimbulkan aktivitas gelombang otak seperti kejang (pada EEG).
  • Efek depresi nafas dan depresi sirkulasi lebih kuat dibanding halotan dan enfluran lebih iritatif dibanding halotan.  

5. Isofluran
  • cairan bening, berbau sangat kuat, tidak mudah terbakar dalam suhu kamar
  • menempati urutan ke-2, dimana stabilitasnya tinggi dan tahan terhadap penyimpanan sampai dengan 5 tahun atau paparan sinar matahari.
  • Dosis pelumpuh otot dapat dikurangi sampai 1/3 dosis jika pakai isofluran


6. Sevofluran
  • tidak terlalu berbau (tidak menusuk), efek bronkodilator sehingga banyak dipilih untuk induksi melalui sungkup wajah  pada anak dan orang dewasa.
  • tidak pernah dilaporkan kejadian immune-mediated hepatitis

C.    Obat Muscle Relaxant
ž  Bekerja pd otot bergaris à terjadi kelumpuhan otot napas & otot-otot mandibula, otot intercostalis, otot-otot abdominalis & relaksasi otot-otot ekstremitas.
ž  Bekerja pertama: kelumpuhan otot mata àekstremitas à mandibula àintercostalis àabdominal àdiafragma.
ž  Pd pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan.
ž  Obat ini membantu pd operasi khusus spt operasi perut agar organ abdominal tdk keluar & terjadi relaksasi
ž  Terbagi dua: Non depolarisasi, dan depolarisasi


Depolarisasi
Non Depolarisasi
Sediaan
Suksinilkolin, dekametonium

Tubokurarin/kurare, Atrakurium Besilat, vekuronium, matokurin, alkuronium, Pankuronium (Pavulon), galamin, fasadinium, rekuronium,
indikasi
tindakan relaksasi singkat
pemasangan pipa endotracheal/spasme laring
tindakan relaksasi yg lama.
pada geriatri, kelainan jantung, hati, ginjal yang berat
durasi
5-10 mnt
30 mnt – 1 jam
fasikulasi
+
-
Obat antagonis
-
+ (antikolinesterase, mis: prostigmin)
lewat barier plasenta
- (aman pada SC)

Efek muskarinik
+ (bradikardi, hipersekresi, cardiac arrest)
Hiperkalemi
+
-
Pelepasan histamin (hipotensi, hipersekresi asam lambung, spasme bronkhus)
+
Tubokurarin/kurare(+)
Pankuronium (-)
Efek samping
-      Menurunnya atau meningkatnya HR dan BP
-      Myalgia post op
-      Meningkat tekanan intragaster, intraokuler dan intrakranial
-      Malignant hyperthermia
- Myoklonus


  • Durasi
    • Ultrashort (5-10 menit): suksinilkolin
    • Short (10-15 menit) : mivakurium
    • Medium (15-30 menit) : atrakurium, vecuronium
    • Long (30-120 menit) : tubokurarin, metokurin , pankuronium, pipekuronium, doksakurium, galamin

  • Efek terhadap kardiovaskuler
    • tubokurarin , metokurin , mivakurium dan atrakurium : Hipotensi pelepasan histamin dan (penghambatan ganglion)
    • pankuronium : menaikkan tekanan darah
    • suksinilkolin : aritmia jantung

Antikolinesterase
à antagonis pelumpuh otot non depolarisasi
  1. neostigmin metilsulfat (prostigmin)
  2. pitidostigmin
  3. edrofonium
- fungsi: efek nilotinik + muskarinik à bradikardi, hiperperistaltik, hipersekresi, bronkospasme, miosis, kontraksi vesicaurinaria
- pemberian dibarengi SA untuk menghindari bradikardi. (2:1)

MAC (Minimal Alveolar Concentration)
à konsentrasi zat anestesi inhalasi dalam alveoli dimana 50% binatang tidak memberikan respon rangsang sakit
Halotan           : 0,87%
Eter                 : 1,92%
Enfluran          : 1,68%
Isofluran          : 1,15%
Sevofluran       : 1,8%

Obat Darurat
Nama
Berikan bila
Berapa yang diberikan?
Efedrin

TD menurun >20% dari TD awal (biasanya bila TD sistol <90 diberikan)
2 cc spuit
Sulfas atropin
Bradikardi (<60)
2 cc spuit
Aminofilin

bronkokonstriksi
5 mg/kgBB
Spuit à 24mg/ml
Dexamethason
Reaksi anafilaksis
1 mg/kgBB
Spuit à 5 mg/cc
Adrenalin
Cardiac arrest
0,25 – 0,3 mg/kgBB, 1 mg/cc (teori)
Prakteknya à beri sampai aman
Succinil cholin
Spasme laring
1 mg/kgBB (1cc spuit à


0 komentar:

newer post older post Home