Sabtu, 18 Desember 2010

Kelainan Refraksi


Macam-macam kelainan Refraksi

Mata Myopia
Sering dikatakan rabun jauh, yaitu penurunan ketajaman penglihatan jauh jika dibanding dengan orang normal. Penyebab myopia adalah sumbu bola mata yang terlalu panjang atau daya bias lensa mata yang terlalu kuat. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita myopia adalah buram dalam melihat benda jauh, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan pemberian kaca minus/ cekung.

Mata Hipermetrop.
Yaitu penderita dengan kelainan ini mengeluh ketajaman penglihatannya kabur baik jauh maupun dekat. Penyebab Hipermetrop adalah sumbu bola mata yang terlalu pendek atau daya bias lensa mata yang terlalu lemah. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita hipermetrop adalah buram dalam melihat benda jauh maupun dekat, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan lensa plus / cembung. Keadaan ini banyak timbul pada anak-anak, terutama anak yang lahir prematur, dengan bertambahnya usia maka terjadi pertumbuhan bola mata sehingga ukuran koreksi lensanya menurun.

Mata Astigmatisme.
Mata asyigmatisme atau sering disebut juga mata cylindris yaitu kelainan ketajaman penglihatan disebabkan karena penderita tidak dapat melihat sama jelas pada gambar disatu bidang datar sehingga penderita biasanya merasa berbayang dalam melihat benda jauh. Hal ini disebabkan karena tidak sama kelengkungan kornea dan permukaan kornea yang tidak rata. Mata asigmatisme dapat dikoreksi dengan lensa cylindris.
Penanganan
Ada bermacam-macam penanganan:
  • Konvensional yaitu dengan pemakaian kacamata, pemberian resep kacamata sebaiknya diberikan maksimal sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan ini dipergunakan untuk merangsang saraf penglihatan.
  • Dengan pemakaian lensa kontak, dengan pemakaian lensa kontak penderita dituntut lebih dalam menjaga kebersihan.
  • Dengan bedah Refraktif (Lasik) yaitu dengan penipisan atau irisan pada kornea untuk mengurangi tebalnya, umumnya dilakukan pada penderita telah berumur lebih dari 22 tahun, dengan asumsi bentuk bola mata telah maksimal dan penderita kooperatif.
  • Dengan bedah lensa jernih, dilakukan pada penderita dengan miop yang sangat tinggi yang tidak memungkinkan di lakukan Lasik, atau bisa juga ditanam lensa didepan iris.

0 komentar:

newer post older post Home