Minggu, 12 Desember 2010

Dermatitis

I.               PENDAHULUAN
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfk). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. Nama lain dari dermatitis nummular adalah ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous dermatitis. Terdapat beberapa klasifikasi dermatitis berdasarkan lokasi kelainan, penyebab, usia, faktor konstitusi.1,2,3
Dermatitis numular merupakan suatu peradangan dengan lesi yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah.1,4,5,6

II.           EPIDEMIOLOGI
Dermatitis numular angka kejadiannya pada usia dewasa lebih sering pada laki-laki dibandingkan wanita, onsetnya pada usia antara 55 dan 65 tahun. Penyakit ini jarang pada anak-anak, jarang muncul dibawah usia 1 tahun, hanya sekitar 7 dari 466 anak yang menderita dermatitis numular dan frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.5,6,7,8

III.        ETIOLOGI
Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian banyak faktor predisposisi, baik predisposisi primer maupun sebagai predisposisi sekunder telah diketahui sebagai agen etiologi. Staphylococci dan micrococci diketahui sebagai penyebab langsung melalui mekanisme hipersensitivitas. Namun demikian, perannya secara patologis belum juga diketahui. Dalam beberapa kasus, adanya tekanan emosional, trauma lokal seperti gigitan serangga dan kontak dengan bahan kimia mungkin dapat mempengaruhi timbulnya dermatitis numular, tetapi bukan merupakan penyebab utama. Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim dingin, juga dihubungkan dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering dalam sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini. 2,5,6,9

IV.        PATOFISIOLOGI
Dermatitis numular merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis dan dermis saja. Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering bersamaan dengan kondisi kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal dapat menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi terjadinya peradangan pada kulit. Suatu penelitian menunjukkan dermatitis numularis meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua terutama yang sangat sensitif dengan bahan-bahan pencetus alergi. Barrier pada kulit yang lemah pada kasus ini menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis kontak alergi oleh bahan-bahan yang mengandung metal. Karena pada dermatitis numular terdapat sensasi gatal, telah dilakukan penelitian  mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini dan ditemukan adanya peningkatan jumlah mast cell pada area lesi dibandingkan area yang tidak mengalami lesi pada pasien yang menderita dermatitis numularis. Suatu penelitian juga mengidentifikasi adanya peran neurogenik yang menyebabkan inflamasi pada dermatitis numular dan dermatitis atopik dengan mencari hubungan antara mast cell dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi distribusi neuropeptida pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numular. Peneliti mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan gatal. Para peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan saraf, meningkat pada daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi P dan kalsitonin terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi pada penderita dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin lain sehingga memicu timbulnya inflamasi. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya mast cell pada dermis dari pasien dermatitis numular menurunkan aktivitas enzim chymase, mengakibatkan menurunnya kemampuan menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.5,6,8

V.           GEJALA KLINIS
Gejala – gejala yang umum, antara lain: 2,6,10
o  Timbul rasa gatal
o  Luka kulit yang antara lain  makula, papul, vesikel, atau tambalan :
·           Bentuk numular (seperti koin).
·           Terutama pada tangan dan kaki.
·           Umumnya menyebar.
·           Lembab dengan permukaan yang keras.
o  Kulit bersisik atau ekskoriasi.
o  Kulit yang kemerahan atau inflamasi.

Ada 3 bentuk klinis dermatitis numular yaitu; 2,5,12

1.      Dermatitis numular pada tangan dan lengan.
Kelainannya terdapat pada punggung tangan serta di bagian sisi atau punggung jari-jari tangan. Sering dijumpai sebagai plak tunggal yang terjadi pada sisi reaksi luka bakar, kimia atau iritan. Lesi ini jarang meluas.
2.      Dermatitis numular pada tungkai dan badan.
Bentuk ini merupakan bentuk yang lebih sering dijumpai. Pada sebagian kasus, kelainan sering didahului oleh trauma lokal ataupun gigitan serangga. Umumnya kelainan bersifat akut, persisten dan eksudatif. Dalam perkembangannya, kelainan dapat sangat edematous dan berkrusta, cepat meluas disertai papul-papul dan vesikel yang tersebar. Pada Dermatitis numular juga sering dijumpai penyembuhan pada bagian tengah lesi, tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada kelainan ini bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas. Lesi permulaan biasanya timbul di tungkai bawah kemudian menyebar ke kaki yang lain, lengan dan sering ke badan.
3.          Dermatitis numular bentuk kering.
Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda dari dermatitis numular umumnya karena di sini dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai atas dan bawah serta beberapa papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas dasar eritematus pada telapak tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang berbeda sekali dengan bentuk dermatitis numular lainnya. Menetap bertahun-tahun dengan fluktuasi atau remisi yang sulit diobati.


VI.        PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan laboratorium, tidak ada penemuan yang spesifik. Untuk membedakannya dengan penyakit lain, seperti dermatitis karena kontak diperlukan patch test dan prick test untuk mengidentifikasikan bahan kontak. Pemeriksaan KOH untuk membedakan tinea dengan dermatitis numular yang mempunyai gambaran penyembuhan di tengah. Jika ada kondisi lain yang sangat mirip dengan penyakit ini sehingga sulit untuk menentukan diagnosisnya (contohnya pada tinea, psoriasis) dapat dilakukan biopsi.6,7,1
VII.     DIAGNOSIS
Dermatitis numular dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis dan gejala klinis. Tingkat gatal dan terjadinya likenifikasi akan membedakannya dari neurodermatitis. Distribusi lesi biasanya pada kedua lutut, kedua siku dan kulit kepala. Pada psoriasis, lesinya kering, skuamanya lebih tebal dan iritasinya lebih ringan, patch test dan prick test akan membantu mengidentifikasikan penderita dengan dermatitis kontak.1,2,3

VIII.  DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain : 5,6,7
1.             Liken simpleks kronikus (neurodermatitis).
Biasanya jarang, lesinya kering berupa plak yang likenifikasi dengan distribusi tertentu.

2.             Dermatitis kontak alergi.
Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak dan dermatitis numular sering sulit untuk dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya lokal, dan ditemukan riwayat kontak sebelumnya. Untuk membedakan dapat dilakukan pemeriksaan patch test atau prick test.

3.             Pitiriasis rosea
Merupakan peradangan yang ringan dengan penyebab yang belum diketahui. Banyak diderita oleh wanita yang berusia antara 15 dan 40 tahun terutama pada musim semi dan musim gugur. Gambaran klinisnya bisa menyerupai dermatitis numular. Tetapi umumnya terdapat sebuah lesi yang besar yang mendahului terjadinya lesi yang lain. Lesi tambahan cenderung mengikuti garis kulit dengan distribusi pohon cemara dan biasanya disertai dengan rasa gatal yang ringan. Lesi-lesi tunggal berwarna merah muda terang dengan skuama halus. Bisa juga lebih eritematus. Pitiriasis rosea berakhir antara 3-8 minggu dengan penyembuhan spontan.


4.             Dermatitis atopik
Umumnya pada pasien dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick test dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.

IX.        PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaanya difokuskan pada gejala yang mendasari.5,6,18,19
1.      Melindungi kulit dari trauma.
Karena pada jenis ini biasanya berawal dari trauma kulit minor. Jika ada trauma pada tangan, gunakan sarung tangan supaya tidak teriritasi.
2.      Emollients.
Emollients merupakan pelembab. Digunakan untuk mengurangi kekeringan pada kulit. Contoh emollients yang sering digunakan antara lain ; aqueous cream, gliserine dan cetomacrogol cream, wool fat lotions.
3.      Steroid topikal.
Untuk menghilangkan peradangan pada kulit dan mengurangi iritasi kulit. Misalnya dengan pemberian triamcinolone 0,025-0,1%.
4.      Antibiotik oral maupun topikal.
Untuk mencegah infeksi sekunder. Digunakan dicloxacillin dosis oral 125-500 mg 4 kali per hari selama 7-10 hari. Kadang-kadang dermatitis numular dapat sembuh total, hanya timbul lagi jika pengobatan tidak diteruskan. 
5.      Antihistamin oral.
Mengurangi gatal dan sangat berguna pada malam hari. Tidak menghilangkan dermatitis. Misalnya hydroxyzine (atarax, vistaril,vistazine) dengan dosis oral 25-100 mg 4 kali per hari.
6.      Fototerapi.
Ultraviolet light treatment beberapa kali dalam seminggu biasanya dapat membantu. Dapat mengontrol dermatitis dalam beberapa bulan, namun pada kasus yang berat sangat diperlukan. Fototerapi dengan ultraviolet B mungkin efektif.


7.      Steroid sistemik.
Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, diberikan prednilson dengan dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari dengan dosis yang diturunkan secara perlahan-lahan.  Hanya berguna dalam beberapa minggu, dermatitis yang belum sembuh sempurna, dapat ditangani dengan pemberian krim steroid dan emolilients.

X.      PROGNOSIS
Pasien perlu untuk diberitahukan tentang perkembangan atau perjalanan penyakit dari dermatitis numular yang cenderung sering berulang. Mencegah atau menghindari dari faktor-faktor yang memperburuk atau meningkatkan frekuensi untuk cenderung berulang dengan menggunakan pelembab pada kulit akan sangat membantu mencegah penyakit ini.5,6,7,20

 
DAFTAR PUSTAKA
                                                                              
1.      Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 3rd ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2002. p. 126-38

2.      Burton JL. Eczema, lichenification, prurigo and erythoderma: Discoid eczema. In: Champion RH, Burton JL, Ebling FJ, editors. Textbook of Dermatology. 5th ed. London. Blackwell Scientific; 1992. p. 555-7

3.      Nummular dermatitis [Online]. 2006 June 12 [cited 2007 March 14];[4 screens]. Available from: URL  : http://www.skincarephysicians.com/eczemanet/nummulardermatitis.html

4.      Dermatitis nummular [Online]. 2004 [cited 2007 March 14];[2 screens]. Available from: URL:http://www.medicastore.com/infopenyakit/dermatitis_nummular.html

5.      Soter NA. nummular eczema and lichen simplex chronicus/prurigo nodularis. In: Fitzpatrick, editor. Dermatology. p. 1194-6
6.      Miller J.   Nummular dermatitis [Online]. 2007 March 09  [cited 2007 March 14];[12 screens]. Available from: URL:http://www.emedicine.com/nummulardermatitis.html.

7.      Clark RA, Hopkins TT. The other eczemas. In: Moschella FI, Hurley HJ, editors. Dermatology. In General medicine. 3rd ed. Philadelphia. WB Saunders Company ; 1992. p. 482-4

8.      Fritsch PO, Reider N. Other eczematous eruptions. In: Bolognia JL, Lorizzo JL,

9.      Rapim RP, editors. Dermatology. 1st vol. London. Mosby; 2003. p. 222-4

10.  Nummular eczema [Online]. 2007 March 09 [cited 2007 March 14];[2 screens]. Available from: URL:http://www.aocd.org/skin/dermatologic_diseases/nummular_eczema.html

11.  Nummular eczema [Online]. 2005 March 04  [cited 2007 March 14];[3 screens]. Available from: URL:http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000870

12.  Nummular eczema [Online]. 2005 [cited 2007 March 14];[2 screens].  Available from: RL:http://www.skincarephysicians.com/eczemanet/nummular_eczema.html

13.  Habif TP, editor. Eczema and hand dermatitis. Clinical dermatologi. 4th ed. Edinburgh. Mosby; 2004. p. 60-1
14.  Nummular eczema [Online]. 2005 April 30  [cited 2007 March 14];[2 screens]. Availablefrom:URL:http://www.walgreens.com/library/contents/jsp'doctype1&docid_000870

15.  Discoid Eczema [Online]. 2007 February 24  [cited 2007 March 28];[3 screens]. Available from: URL:http://www.dermnetnz.org/dermatitis/neurodermatitis.html

16.  Discoid Eczema [Online]. 2007 February 24  [cited 2007 March 28];[4 screens]. Available from : URL: http://www.dermnetnz.org/dermatitis/allergic_contact_dermatitis.html 

17.  Discoid Eczema [Online]. 2007 February 24 [cited 2007 March 28];[3 screens]. Available from: URL:http://www.dermnetnz.org/dermatitis/pityriasis_rosea.html

18.  Discoid Eczema [Online]. 2007 February 24 [cited 2007 March 28];[5 screens]. Available from :  RL:http://www.dermnetnz.org/dermatitis/atopic_dermatitis.html

19.  Nummular eczema [Online]. 2005 April 30  [cited 2007 March 14];[2 screens]. Available from: URL: http://www.pennhealth.com/ency/article/000870.html

20.  Discoid Eczema [Online]. 2007 February 24  [cited 2007 March 14];[4 screens]. Available from: URL:http://www.dermnetnz.org/dermatitis/nummular-dermatitis.html

21.   Nummular eczema [Online]. 2005 April 30  [cited 2007 March 14];[2 screens] Available from: URL:http://www.umm.edu/ency/article/000870trt.html

0 komentar:

newer post older post Home