Sabtu, 01 Januari 2011

TUMOR SINONASAL


- keganasan paling banyak terjadi pada sinus maksilaris, diikuti etmoidalis, sfenoidalis, dan sinus frontalis
- tumor ganas sinonasal yang tersering adalah karsinoma sel skuamosa (70%), disusul oleh karsinoma yang berdeferensiasi, dan tumor kelenjar.
- 10,1% dari seluruh tumor ganas THT. Rasio penderita laki-laki banding wanita sebesar 2:15.

Etiologi
belum diketahui, diduga beberapa zat hasil industri antara lain nikel, debu kayu, kulit, formaldehid, kromium, minyak isopropil, dan lain-lain.

Faktor  Risiko
tukang kayu, tukang sepatu dan boot, serta pembuat furnitur.

Klasifikasi
1. Tumor Jinak
tersering à papiloma skuamosa. Makroskopis mirip dengan polip, tetapi lebih vaskuler, padat dan tidak mengkilap. Ada 2 jenis papiloma, pertama eksofitik atau fungiform dan yang kedua endofitik disebut papiloma inverted. (dibahas di bawah)
2. Tumor Ganas
Tumor ganas yang tersering adalah karsinoma sel skuamosa (70%). Sinus maksila tersering terkena (65-80%), sinus etmoid (15-25%), hidung sendiri (24%),
3.  Invasi Sekunder
antara lain pituitary adenomas, chordomas, karsinoma nasofaring, meningioma, tumor odontogenik, neoplasma skeleton kraniofasial jinak dan ganas, tumor orbita

Gejala Klinis
1. Gejala nasal
obstruksi hidung unilateral dan rinorea. Sekret sering bercampur darah atau terjadi epistaksis. Tumor yang besar à mendesak tulang hidung à deformitas hidung. Khas pada tumor ganas ingusnya berbau karena mengandung jaringan nekrotik.
2. Gejala orbital
diplopia, protosis, oftalmoplegia, gangguan visus dan epifora.
3. Gejala oral
ulkus di palatum /prosesus alveolaris. (mengeluh gigi palsunya tidak pas lagi atau gigi geligi goyah.
4. Gejala fasial
penonjolan pipi, nyeri, anesthesia atau parestesia muka jika mengenai nervus trigeminus.
5. Gejala intrakranial
sakit kepala hebat, oftalmoplegia dan gangguan visus. Dapat disertai likuorea,

Terapi
pembedahan radikal diikuti dengan radioterapi postoperatif.

0 komentar:

newer post older post Home