Sabtu, 01 Januari 2011

Kolesteatom


Kolesteatom adalah kista epitelial berisi deskuamasi epitel (keratin). Deskuamasi tersebut dapat berasal dari kanalis auditoris externus atau membrana timpani. Apabila terbentuk terus menerus dapat menyebabkan terjadinya penumpukan sehingga menyebabkan kolesteatom bertambah besar à bersifat desktruksif pada kranium yang dapat mengerosi dan menghancurkan struktur penting pada tulang temporal.

Patogenesis
1.    Teori Invaginasi
timbul akibat terjadi proses invaginasi dari membrana timpani pars flacida karena adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat gangguan tuba.
2.    Teori Imigrasi
terbentuk akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir perforasi membrana timpani ke telinga tengah. Migrasi ini berperan penting dalam akumulasi debris keratin dan sel skuamosa dalam retraksi kantong dan perluasan kulit ke dalam telinga tengah melalui perforasi membran timpani.
3.    Teori Metaplasi
akibat metaplasi mukosa kavum timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama.
4.    Teori Implantasi
akibat adanya implantasi epitel kulit secara iatrogenik ke dalam telinga tengah waktu operasi, setelah blust injury, pemasangan ventilasi tube atau setelah miringotomi.

Kolesteatoma merupakan media yang baik untuk tumbuhnya kuman, yang paling sering adalah Pseudomonas aerogenusa. Pembesaran kolesteatom menjadi lebih cepat apabila sudah disertai infeksi, kolesteatom ini akan menekan dan mendesak organ di sekitarnya serta menimbulkan nekrosis terhadap tulang.

Erosi tulang melalui dua mekanisme.
1. desakan atau tekanan yang mengakibatkan remodeling tulang atau nekrosis tulang.
2. aktivitas enzimatik tepi kolesteatom yang bersifat osteoklastik yang menyebabkan resorpsi tulang.

Klasifikasi
a.Kolesteatom Kongenital
membrana timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi. ditemukan pada daerah petrosus mastoid, cerebellopontin angle, anterior mesotimpanum atau pada daerah tepi tuba austachii, dan seringkali teridentifikasi pada usia 6 bulan hingga 5 tahun.
b. Kolesteatoma Akuisital
1.    Primer
terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membrane timpani, akan tetapi telah terjadi retraksi membran timpani.
2.    Kolestetoma Akuisital Sekunder
terbentuk setelah perforasi membran timpani. Terbentuk akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga /dari pinggir perforasi membrana timpani

Gejala Klinis
·       Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga)
keluar nanah berbau busuk dari telinga tanpa disertai rasa nyeri. Bila terus menerus kambuh, akan terbentuk pertumbuhan menonjol (polip), yang berasal dari telinga tengah dan melalui lubang pada gendang telinga akan menonjol ke dalam saluran telinga luar.
·       Pendengaran berkurang
·       Perasaan penuh
·       Pusing
Perasaan pusing atau kelemahan otot dapat terjadi di salah 1 sisi wajah atau sisi telinga yang terinfeksi.

Penatalaksanaan
a.       Terapi Medikamentosa
b.      Terapi pembedahan
Prosedur pembedahan meliputi:
·         Canal Wall Down Procedure (CWD)
·         Canal Wall Up Procedure (CWU)
·         Trancanal Anterior Atticotomi
·         Bondy Modified Radical Procedure

Komplikasi
Ø  Tuli Konduksi
Ø  Tuli sensorineural
Ø  Kehilangan pendengaran total
Ø  Paralisis fasialis
Ø  Fistula labyrinthin
Ø  abses periosteal, trombosis sinus lateral dan abses intrakranial
Ø  Komplikasi ke SSP à Meningitis, Abses otak, hidrosefalus otitis

0 komentar:

newer post older post Home