Luka insisi disebabkan gerakan menyayat dengan benda tajam seperti pisau atau silet. Karena gerakan dari benda tajam tersebut, luka biasanya panjang, bukan dalam. Panjang dan kedalaman luka dipengaruhi oleh gerakan benda tajam, kekuatannya, ketajaman, dan keadaan jaringan yang terkena. Karakteristik luka ini yang membedakan dengan laserasi adalah tepinya yang rata.
Luka sayat pada tenggorokkan adalah suatu bentuk khusus dari luka sayat yang mungkin akibat bunuh diri, pembunuhan atau kecelakaan.
Luka Sayat Akibat Bunuh Diri
Luka sayat pada tenggorokkan akibat bunuh diri lebih sering ditemukan pada laki-laki dari pada perempuan. Hal itu mungkin berhubungan dengan kenyataan bahwa laki-laki memegang pisau cukur dan instrumen tajam yang lain lebih sering dari pada wanita. Kemungkinan yang lebih, hal itu tidak lebih dari pada refleksi dari kenyataan bahwa semua bentuk kekerasan pada bunuh diri lebih sering pada laki-laki; hanya pada bunuh diri dengan paksaan yang dilakukan wanita melebihi laki-laki.
Lokasi yang klasik untuk bunuh diri dengan luka sayat pada tenggorokkan adalah pada sisi leher, memulainya hanya dilakukan di bawah telinga dan bergerak turun ke depan leher. Dikatakan bahwa orang yang biasa memegang dengan tangan kanan memilih sisi kiri leher dan sebaliknya. Hal ini tidak selalu ada pada kasus dan pihak yang terkait telah melihat beberapa insiden orang yang biasa memegang dengan tangan kanan membuat luka pada sisi kanan leher. Hal itu hampir terlalu kecil, insisi paralel – lebih sedikit daripada abrasi – di tengah luka yang utama. Hal itu disebut bersifat sementara atau keragu-raguan menandainya karena mereka adalah bukti yang pertama dari usaha yang tidak pasti untuk membuat luka akhir yang fatal. Dokter jiwa, bagaimanapun, menjelaskan luka seperti yang terlihat butuh untuk dilihat darahnya yang mengalir keluar untuk menentukan seberapa besar nyeri luka seperti itu akan ditimbulkan dan seberapa besar penderitaan yang akan dirasakan sebelum meninggal.
Gambaran yang lain dari luka sayat pada tenggorokkan akibat bunuh diri mungkin meliputi adanya luka-luka yang bersifat sementara, sering kali dari yang tidak biasanya, dipergelangan tangan; jaringan parut mungkin akan muncul sesudahnya akibat bunuh diri atau tindakan percobaan bunuh diri. Kemungkinan dari sayatan yang dekat pada tenggorokkan selalu menjadi tindakan nyata dari pikiran gambaran mengenai kematian. Bunuh diri bisa dikonfirmasi dengan adanya percobaan bunuh diri atau tidak dengan cerita sebelumnya yang sungguh terjadi dengan sayatan atau, lebih umum, dengan meminum racun atau obat-obatan.
Salah satu aspek dari luka sayat pada tenggorokkan akibat bunuh diri yang lebih terkemuka untuk mengumpulkannya kembali daripada kejadiannya yaitu adanya cadaveric spasm. dalam situasi yang tidak biasa, senjata itu ditemukan dengan kuat digenggam pada tangan sampai beberapa jam setelah saat kematian. Hal itu tidak berhubungan dengan rigor mortis tetapi, kira-kira, akibat reflek spasme saraf yang dicetuskan oleh keadaan emosi yang tinggi. Arti dari investigasinya yang utama berada pada fakta bahwa hal itu sangat sulit untuk mengadakan simulasi dengan beberapa derajat alasan. Ketika ditemukan hampir dipastikan kemungkinannya bunuh diri.
Luka Sayat Akibat Pembunuhan
Gambaran utama dari luka itu, umumnya, secara sekilas berbeda seperti yang terlihat pada bunuh diri. Biasanya terdapat luka tunggal tanpa disertai dengan tanda-tanda sementara; tanda sementara akan dengan jelas tidak tampak ketika terjadi sayatan multipel. Bagaimanapun, sejumlah tanda yang tidak biasa telah ditemukan peningkatannya lebih sering pada leher yang berhubungan dengan luka sayat tunggal pada tenggorokkan akibat pembunuhan. Hal itu dapat disebut tanda siksaan atau teror seperti yang disebutkan di atas. Tanda penyiksaan biasanya lebih panjang dari pada tanda sementara pada bunuh diri dan tidak membutuhkan pengamatan yang berhubungan dengan luka akhir yang mematikan; sering kali, mereka biasanya berbentuk vertikal sedangkan tanda yang sementara cenderung terletak horizontal.
Luka sayat pada tenggorokkan akibat pembunuhan biasanya ditemukan pada bagian yang lebih rendah pada leher dari pada kasus bunuh diri dan sayatannya dalamnya meliputi seluruh luka. Bukanlah tidak mungkin untuk suatu luka sayat pada tenggorokkan akibat bunuh diri menembus dengan terlalu dalam pada leher – hampir mencapai vertebra columnalis – hal itu tidak biasa dan, ketika ditemukan, lebih banyak seperti akibat suatu luka pembunuhan.
Berhubungan dengan saat-saat sekarang, abrasi atau memar mungkin ditemukan hanya di bawah dagu dan pada leher bagian depan; yang diakibatkan perjuangan korban untuk melawan dengan menggunakan pergelangan tangan yang sedang mencoba untuk menarik dagu ke atas sehingga leher itu terkena pukulan yang fatal. Memar dan abrasi tidak terlihat seperti pada bunuh diri.
Luka Sayat Akibat Kecelakaan
Sayatan pada tenggorokkan akibat kecelakaan tidaklah jarang untuk dipikirkan. Mereka dapat disebabkan ketika tubuh seseorang dan kepala mengenai kaca pintu, ketika suatu ledakan terjadi dari isi botol dengan cairan yang berupa gas atau ketika terjatuh ke kaca atau objek tajam yang lain. Pola dari luka itu sepertinya mempunyai ciri khusus tanpa menceritakan mengenai karakteristik sayatan akibat bunuh diri atau akibat pembunuhan.
1 komentar:
Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours
Over 160,000 men and women are hacking their diet with a simple and secret "water hack" to burn 2 lbs every night as they sleep.
It's easy and it works every time.
This is how to do it yourself:
1) Hold a clear glass and fill it up with water half full
2) And now learn this weight losing hack
you'll be 2 lbs lighter the very next day!
Posting Komentar